MacamMacam Jenis Cuak Rawa Yang Ada di Daerah Indonesia 1.Burung Cucak Rawa lampung. Lampung merupakan daerah yang memiliki pengunungan dan hutan - hutan yang berphon tinggi dan memiliki udara yang panas, di kerenakan udara yang panas sama dengan daerah medan burung Cucak Rawa Lampung ini juga tidak jauh beda dengan cucak rawa dari medan yang membedakan adalah dari segi postur tubuhnya.
Jenis Burung – Hallo sahabat sebagai penggemar ocehan burung dan pencinta unggas. Tentu kita tidak asing lagi dengan jenis burung yang ada di Indonesia, kali ini kita akan berbagi pengetahuan mengenai tentang Jenis-jenis Burung di Indonesia. Spesies Burung di Indonesia Semakin Kaya Menurut Saat ini jenis spesies burung di indonesia semakin bertambah. Penambahan tersebut mencakup jenis-jenis burung penetap maupun migran yang berkunjung ke wilayah Indonesia setiap tahunnya. Namun dari penambahan jenis burung tersebut ada beberapa yang belum mendapatkan status perlindungan dari pemerintah. Keragaman kehidupan jenis burung-burung di Indonesia, di samping jenis burung-burung yang tinggal dan berkembang biak, juga di tambah oleh burung-burung yang bermigrasi pada waktu musim dingin. Daftar ini akan terus bertambah dan berubah, yang dikarenakan oleh masih banyak daerah yang belum dijelajahi, terutama di Indonesia bagian timur. Macam-macam Jenis Burung di Indonesia Indonesia dengan lebih dari belasan ribu pulau, mempunyai cuaca tropikal dan hampir seluruh tanahnya ditutupi oleh hutan hujan tropis merupakan salah satu negara terpenting di dunia dalam hal keanekaragaman hayati terutama bagi spesies jenis burung. Berikut ini adalah daftar nama jenis burung di Indonesia 1. Burung Alap-alap Jenis burung alap-alap pada umumnya, mirip dengan burung elang atau rajawali. Padahal, jenis burung ini berasal dari famili yang berbeda. Burung alap-alap dari Falconidae, sedangkan burung elang merupakan anggota dari jenis burung Acciptriadae. Namun, keduanya tergolong hewan pemakan daging, terutama memangsa tikus yang kerap merusak tanaman. Burung alap-alap memiliki bentuk sayap runcing serta paruh pendek dan melengkung. Cakarnya membulat, tajam, dan kuat mencengkeram mangsa. Meskipun ukuran tubuhnya tidak sebesar burung elang, burung alap-alap ini mampu terbang dengan sangat cepat. 2. Burung Alpine Burung Alpine adalah jenis burung yang berkembang biak di pegunungan dari selatan Eropa ke Himalaya. Seperti burung layang-layang umumnya, mereka saat migrasi, dan musim dingin lebih jauh ke selatan di selatan Afrika. Burung alpine Swift menjadi jenis burung yang tercepat dari keluarga Swift. Swifts memiliki kaki yang sangat pendek yang digunakan untuk menempel pada permukaan vertikal. Jenis burung alpine mampu tetap terbang tinggi-tinggi di udara hingga tujuh bulan pada satu waktu, bahkan air minum berada “di sayap”. Proses fisiologis penting mereka, termasuk tidur, dapat dilakukan saat dalam penerbangan terus menerus. 3. Burung Angsa Burung Angsa adalah Jenis burung air berukuran besar dari genus Cygnus famili Anatidae. Bebek dan Angsa berleher pendek juga terdapat di famili Anatidae. Angsa bersama angsa berleher pendek masuk ke dalam subfamili Anserinae, namun jenis burung angsa ini memiliki suku sendiri, yaitu suku Cygnini. Terdapat tujuh jenis spesies burung dalam genus Cygnus. Angsa adalah hewan monogami, perceraian’ kadang-kadang terjadi jika proses bersarang mengalami kegagalan. Ada dua jenis burung angsa yaitu 1. Angsa-batu Angsa batu berkaki biru atau blue footed booby adalah jenis burung laut asli daerah subtropis dan tropis dari Samudra Pasifik. Burung yang bernama latin Sula nebouxii ini mudah dikenali karena kakinya yang berwarna biru mencolok. Warna biru pada kaki hewan ini berasal dari pigmen karotenoid yang diperoleh dari makanannya berupa ikan segar. Karotenoid berfungsi sebagai antioksidan dan perangsang fungsi kekebalan tubuh. Akan tetapi tingkat kecerahan warna biru pada kaki burung ini menurun dengan bertambahnya usia burung tersebut. 2. Angsa-kerdil Angsa kerdil adalah jenis kelompok “bebek bertengger” yang sangat kecil dalam genus Nettapus yang berkembang biak di daerah tropis. Mereka merupakan yang terkecil dari semua jenis unggas liar. Karena “bebek bertengger” ialah kelompok paraphyletic, mereka harus ditempatkan di tempat lain. 4. Burung Anis Burung anis merah Geokichla citrina adalah salah satu jenis burung kicau dari keluarga Turdidae dan Genus Geokichla. Jenis burung ini bersifat omnivora, memakan berbagai macam serangga, cacing tanah, dan buah yang dapat dijumpai di beberapa daerah Sub-benua India dan Asia Tenggara belahan basah dan berakar. Jenis burung ini di Indonesia dapat dijumpai di beberapa daerah seperti kalimantan, jawa, bali dan beberapa daerah lainnya. Burung anis mempunyai banyak nama sesuai daerah masing-masing seperti Kedhis taien sampi, syiap-syiap Bali; Manuk cacing kalung Cerbang / Kacer abang Jawa timur dan untuk nama pasar dekenal dengan nama Punglor Merah. Burung anis merah berukuran sedang 20–23 cm dengan berat tubuh antara 47–67 g, berkepala jingga. Burung dewasa kepala, tengkuk, dan tubuh bawah jingga terang, tungging putih, tubuh atas abu-abu kebiruan dengan bercak putih di sayap atas. Burung muda bercoret dan bersisik di punggung. Iris coklat, paruh hitam, kaki coklat. Anis merah jantan dan betina sulit dibedakan. adapun jenis-jenis burung anis 1. Anis-bentet Anis-bentet Kecil merupakan jenis burung yang keberadaannya telah dilindungi oleh pemerintah. Untuk daerah persebarannya jenis burung anis betet kecil ini juga hanya terdapat di wilayah timur Indonesia. Suara kicauan dari burung anis bentet kecil ini dinilai lumayan merdu, ini juga dikenal sebagai burung yang memiliki racun yang mirip dengan burung Pitohui. 2. Anis-papua Burung anis papua termasuk Jenis Burung yang banyak di cari dunia. burung anis papua ini sangat banyak di cari oleh para penggemar burung. Burung Anis atau “Punglor” merupakan dari genus tardus atau Zoothera. Maka dari itu ada beberapa macam genus lagi yang termasuk kategori punglor / anis, seperti Psophocichla, Ixoreus, Myophonus dan lain-lain. Semua jenis tersebut masuk dalam kategori Turdidae. Namun masih banyak jenis-jenis burung anis lain untuk selengkapnya lihat disini. 5. Burung Apung Jenis burung apung ialah salah satu jenis burung ocehan yang suara kicauannya, ternyata jenis burung ini sangat banyak dan bisa dijumpai di Indonesia. Burung apung merupakan jenis burung kicau yang masuk dalam keluarga Motacillidae bersama-sama dengan jenis burung kicuit. Saat ini di Indonesia sendiri ada empat jenis burung apung. Dan salah satu jenis burung ocehan yang suara kicauannya sangat bagus yaitu burung apung kijang. Ciri khas burung apung kijang ini diantaranya memiliki postur tubuh yang agak mirip dengan burung branjangan dari sisi warnanya yang tampak kecokelatan. Hampir di seluruh area tubuh burung apung kijang ini ditutupi dengan warna coklat. 6. Burung Asi Burung asi adalah jenis spesies burung dari keluarga Timaliidae, dari genus Malacopteron. Jenis burung ini merupakan jenis burung pemakan serangga, semut, belalang, tempayak, laba-laba, buah-buaha dan memiliki habitat di hutan tepi pantai, hutan primer dataran rendah. Jenis burung Asi topi-sisik mempunyai ciri-ciri sebagai berikut. Memiliki tubuh berukuran kecil 15 cm. Warna coklat, mahkota merah, Tubuh bagian atas coklat, Tubuh bagian bawah putih. Sisi tubuh keabu-abuan. Ekor coklat kemerah-merahan. Iris coklat, paruh atas hitam, paruh bawah abu-abu, kaki abu-abu biru. Bersifat aktif dan agak ribut. Terbang dalam kelompok kecil, melewati lapisan vegetasi yang lebih rendah. Burung ini mempunyai sarang berbentuk cawan, pada semak atau pohon muda, dekat permukaan tanah. Telur berumlah 2 butir. Musim kawin pada bulan April-Juni, Oktober, burung di alam ini memang banyak sekali. Namun, tidak semua orang bisa mengenali semua jenis burung yang ada tersebut. Burung asi topi sisik ini tidak termasuk jenis burung kicauan yang sering dipelihara maupun diperlombakan di berbagai event. Meskipun begitu, suara kicauan burung yang ukurannya kecil ini tak kalah merdu serta nyaring dari pada dengan jenis burung kicauan populer yang lainnya. 7. Burung Astrapia Astrapia arfak merupakan jenis burung yang berukuran besar, panjang tubuhnya kurang lebih 76 sentimeter, berwarna hitam, dengan warna bulu yang beragam seperti ungu, hijau dan perunggu astrapia arfak disebut juga dengan nama Astrapia nigra adalah sebuah jenis burung. Nama ini berasal dari 2 bahasa, yaitu bahasa yunani dan bahasa Latin, Astrapia dalam bahasa Yunani berarti penerangan dan nigra dalam bahasa latin berarti hitam. Burung ini merupakan burung endemik di wilayah Papua Barat, Indonesia. Burung ini banyak ditemukan di Pegunungan Arfak, Papua, Indonesiaterutama di daerah Tamarau. Burung ini termasuk jenis aves yang langka dan dilindungi karena jumlahnya yang terbatas dan hanya dapat ditemui di beberapa tempat, seperti di Indonesia Timur. Jenis burung ini memiliki paruh yang pendek dan ekor yang panjang tumpul. Burung jantan memiliki karakteristik memiliki ekor yang lurus dan panjang, memiliki bulu berwarna hitam pada bagian dada dan memiliki bulu, pada bagian kepala yang kompleks, pada dasarnya bulu pada bagian kepala pejantan berwarna hitam, panjangnya biasanya hingga 60 cm, pada bagian tengkuk hingga lapisan tanjung berwarna kuning kehijauan, pada bagian sayap bagian atas pada burung jantan berwarna ungu kemilau seperti warna ekornya. Sedangkan pada betina di dapatkan berwarna cokelat kehitaman yang terlihat berwarna pucat pada bagian perutnya, biasanya memiliki panjang hingga 50 cm. 8. Atoku Burung Atoku merupakan salah satu jenis burung hantu endemik yang berasal dari kepulauan Sula, Maluku. Jenis burung yang hantu yang memiliki nama Aegotheles crinifrons burung ini hanya bisa di jumpai kehidupannya di pulau Taliabau, Kabupaten Sula, Maluku Utara. Atoku termasuk salah satu jenis burung langka yang ada di Indonesia. Karena, burung ini sudah dengan status konservasi yang mana populasinya sudah dikatakan terancam punah. Berikut ciri-ciri dari burung atoku Memiliki ukuran tubuh antara 31 sampai dengan 32 cm Panjang rentang sayapnya kurang lebih sekitar 28 cm Panjang ekor kurang lebih sekitar 12 cm 9. Ayam-hutan Ayam hutan merupakan nama sejenis burung yang termasuk kelompok unggas dari suku Phasianidae, yakni keluarga ayam, puyuh, merak, dan sempidan. Ayam hutan diyakini sebagai nenek moyang sebagian ayam peliharaan yang ada di Nusantara. Ayam ini disebut dengan berbagai nama di berbagai tempat, seperti canghegar atau cangehgar, ayam alas, ajem allas atau tarattah. Jenis Burung yang berukuran besar, panjang tubuh total diukur dari ujung paruh hingga ujung ekor sekitar 60 cm pada ayam jantan, dan 42 cm pada yang betina. Penutup pinggul berupa bulu-bulu panjang meruncing kuning keemasan dengan tengah berwarna hitam. Sisi bawah tubuh hitam, dan ekor hitam berkilau kehijauan. Ayam betina lebih kecil, kuning kecoklatan, dengan garis-garis dan bintik hitam. 10. Burung Bambangan Burung Bambangan atau yang sering disebut Pucung Bendang yang nama latinnya Ixobrychus cinnanomeus, burung ini masih dalam anggota cangak yang memiliki ukuran kecil. Pada umumnya jenis burung suka bertempat tinggal di antara rumpun gelagah dan rumput rawa yang tinggi. Burung bambangan keluar atau terbang di atas rawa saat sedang mencari mangsa, burung ini mencari mangsa saat fajar atau pada saat burung kembali pada habitatnya pada waktu senja. Ciri-ciri burung bambangan sebagai berikut Pada bagian bawah, tubuhnya berwarna coklat, bergaris-garis di bagian leher dan serta bagian dada Mempunyai tinggi kurang lebih 1 cm dengan panjang 38 cm Memiliki warna tubuh merah jingga kecoklatan 11. Bangau Burung Bangau termasuk jenis burung yang berasal dari famili Ciconiidae. Burung bangau merupakan burung yang mempunyai ukuran badan yang cukup besar, selain itu juga memiliki kaki serta leher panjang dan juga mempunyai paruh yang kuat, besar dan juga tebal. Pada tiap tahun burung bangau ini berpindah pada daerah yang lebih hangat karena mereka sangat rentan terhadap hawa dingin, itulah mengapa ketika kita melihat bangau berdatangan. Dengan hadirnya burung bangau, orang-orang juga akan menerima kabar gembira jika musim panas akan segera datang. Gaya burung bangau yang indah ini menjadikan mereka terbang lebih cepat dengan membelah angin dengan cara aerodinamis. 12. Baza Burung Baza di Indonesia merupakan jenis burung yang dikenal sebutan burung baza hitam dan memiliki nama latin Aviceda leuphotes’ Burung baza pada umumnya tinggal atau bermukim di Asia Selatan dan Asia Tenggara. Kebiasaan dari burung Baza bermigrasi dari tempat satu menuju tempat lainnya. Burung baza bermigrasi pada saat musim gugur sekitar bulan Oktober sampai dengan bulan November. Jenis burung baza ini di Indonesia tergolong jenis burung langkah dan masih jarang di temukan oleh para pengamat burung baik di sumatera maupun yang ada di jawa. 13. Belibis Burung Belibis, sekilas hewan ini memiliki bentuk tubuh yang menyerupai bebek atau itik. Tapi burung ini merupakan sejenis burung air. Burung belibis mempunyai nama ilmiah yaitu Dendrocygna, burung belibis di Indonesi mempunyai nilai ekonomi, sebab dagingnya bisa dikonsumsi. Karena banyaknya permintaan daging burung belibis di daerah pedalaman Mahakam, Kalimantan Timur menyebabkan terancamnya kelestarian burung belibis. Kasus terancamnya kelestarian burung belibis bukan hanya di daerah pedalaman Mahakam, Kalimantan Timur. Berdasarkan pusat penelitian biologi LIPI dan World Agroforestry Centre-ICRAF 2005, di wilayah Lawowoi, Sulawesi Selatan, pada malam hari ratusan burung belibis ditangkap dan pagi harinya dijual di rumah makan. Di Indonesia ada 2 jenis burung belibis yaitu burung belibis kembang Dendrocygna arcuata dan burung belibis batu Dendrocygna javanica. Perbedaan mencolok dari kedua jenis tersebut adalah burung belibis kembang memiliki ciri-ciri dengan bulu berwarna kecoklat-coklatan dan berukuran sedikit lebih besar. Sedangkan belibis batu memiliki warna bulu coklat kemerahan, tidak ada warna hitam dan putih pada bulu tepi, juga berukuran lebih kecil dibandingkan belibis kembang 14. Beluk Burung Beluk merupakan nama lain dari burung hantu, burung ini sering disebut sebagai simbol kebijaksanaan, namun anggapan negara-negara barat. Berbeda dengan di Indonesia burung beluk ini terkenal dengan anggapan bahwa burung ini pembawa maut maka di Indonesia kerap disebut dengan sebutan burung hantu. Ciri-ciri burung hantu secara umum Memiliki mata yang mata yang besar dan menghadap ke depan, tidak seperti burung lainnya yang matanya menghadap ke samping. Memiliki susunan bulu di kepalanya yang membentuk lingkaran wajah. Memiliki kemampuan untuk memutar lehernya hingga 180 derajat ke belakang. Memiliki bulu burik, kecoklatan atau keabu-abuan dengan bercak hitam dan juga warna putih. Memiliki ekor yang pendek tetapi memiliki sayap yang panjang dan lebar. 15. Bentet Burung Bentet merupakan salah satu jenis burung kicauan yang ikut serta dalam meramaikan dunia kicau burung. burung bentet bisa mengeluarkan kicauan yang khas. Dalam mengeluarkan suara gacor yang bagus burung bentet membutuhkan proses pemaksimalkan kualitas suara, seperti melakukan perawatan yang rutin, dengan menjaga kesehatan dan melakukan pemasteran untuk meningkatkan kemampuan kualitas suara dan vareasi suara kicauan. 16. Berencet Burung Berencet merupakan jenis burung pengicau yang memiliki ukuran tubuh kecil sekitar 11 cm, berekor pendek, berbulu halus warna coklat dengan alis mata pendek, putih, terlihat jelas. Pada umumnya warna burung ini coklat kemerahan dan coklat kekuningan. Burung berencet mempunyai beberapa jenis, dan tiap jenisnya warnanya berbeda, namun coraknya sama. dagu dan tenggorokan memiliki warna putih kekuningan, tengah perut putih, tubuh bagian bawah kuning tua burik. Terdapat dua bentuk warna, bersisik kuning putih atau merah karat di tubuh bagian bawahnya Suara burung berencet berupa siulan yang nyaring dan mendatar, terdengar seperti kata “piiiouw” sealam satu detik ocehannya terdengar seperti kata kikete-cirkk-cikete. 17. Berkecet Burung Berkecet merupakan salah satu jenis burung kicauan yang mempunyai tubuh kecil, burung ini tergolong dalam anggota keluarga Turdidae ayau jenis burung cacing. Burung berkecet hampir mirip dengan jenis burung tledekan. Burung berkecet termasuk kelompok jenis burung pemakan serangga insectivorous yang berkembang biak di Asi Timur yang melewati Jepang. Burung berkecet bermigrasi ke Asia Tenggara terutama di Indonesia saat memasuki dingin saja. 18. Berkik Burung berkik rawa merupakan jenis burung pendatang pada saat musim dingin yang mengembara ke Asia tenggara dan australia bagian utara. Burung ini memiliki paruh yang panjang, bulu berwarna coklat kekuning-kuningan, hitam, dan putih. Burung berkik pada umumnya berkembang biak di Siberia tengah dan selatan serta Monggolia, burung ini biasanya bermigrasi ke Tiongkok tenggara, Asia Tenggara, serta pulau Papua. Burung ini berkembang biak di hutan terbuka dan padang rumput. Pada saat burung ini tidak berkembangbiak, burung tersebut menghuni berbagai lahan basah air tawar yang dangkal termasuk sawah dan tempat pengolahan limbah. 19. Betet Burung Betet atau yang kerap disebut dengan burung berparuh bengkok merupakanjenis burung yang cukup besar populasinya, yang memiliki jumlah mencapai 328 spesies. Dan dari 328 spesies 78 spesies tersebar di Indonesia bagian timur seperti Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua. Burung betet merupakan salah satu jenis burung yang dilindungi, populasi burung betet semakin berkurang dari tahun ke tahun, penyebab utama penurunan populasi jenis burung betet yaitu habitatnya yang terus berkurang bahkan hilang serta banyak pemburuan liar yang memperjual belikan burung betet. Jenis-jenis burung betet Nuri Bayan atau Eclectus roratus Serindit Sulawesi atau Loriculus stigmata Derindit Sangihe atau Psittirichas fulgidus serindit paruh merah atau L. exili Betet berkepala punggung biru atau Tanygnatus Sumateranus 20. Bidadari Burung bidadari merupakan salah satu jenis burung terindah di Indonesia, burung bidadari mempunyai julukan yang bernama Si Genit dari Maluku Utara. Burung endemik Maluku yang mempunyai nama latin Semioptera wallacii ini termasuk golongan dari jenis burung Cendrawasih. Selain mempunyai bulu yang bagus layaknya bidadari, burung ini juga mempunyai gerak tarian yang indah dan terkesan genit terutama saat merayu pasangannya. Burung bidadari ini termasuk salah satu jenis burung endemik yang sangat langkah, Meskipun oleh IUCN Redlist hanya dikategorikan sebagai Least Concern, tetapi di lapangan burung berbulu indah layaknya bidadari ini semakin jarang ditemui. 21. Biru-laut Burung biru-laut merupakan nama lain dari burung tledekan laut yang mempunyai nama latin Cyanoptila cyanomelana, burung biru-laut merupakan salah satu jenis burung yang masih dalam kategori anggota keluarga Muscicapidae. Burung biru laut ini mempunyai banyak keindahan salah satunya yaitu kicauanya yang merdu serta keindahan bulu dan warnanya sehingga burung ini mempunyai banyak penggemar sehingga banyak orang-orang memburunya. Burung biru laut ini sebenarnya burung migrasi, habitat aslinya antar lain di jepang, korea, sebagian wilayah China dan Rusia. 22. Blekok Burung blekok adalah jenis burung yang dimana burung ini masuk ke dalam famili Ardeidae. Burung ini mempunyai banyak nama salah satunya nama yang sering terdengar di desa-desa yaitu burung blekok sawah. Burung blekok Ardeidae merupakan suku terbesar yang tersebar luas di dunia. burung blekok mempunyai ciri-ciri seperti berikut Leher panjang Paruh panjang Vertebrata kecil katak dan kodok Invertebrata cacing, krustasea dan serangga 23. Bilbong Burung bilbong merupakan jenis burung pengicau dari keluarga jalak-jalakan atau sturnidae. Jenis burung ini mempunyai nama ilmiah Streptocitta albicollis kalau dalam bahasa inggris terkenal dengan sebutan white-necked. Burung blibong termasuk burung endemik yang hanya diketahui hidup di sub tempat Sulawesi. Jenis burung ini memiliki 2 ras yaitu Torquata Sulawesi bab Utara dan Timur, termasuk Lembeh dan Kepulauan Togian Albicollis Sulawesi bab Selatan dan Tenggara, termasuk Muna dan Buton 24. Bondol Burung bondol merupakan jenis burung kecil yang masuk kedalam marga lonchura suku Estrildidae. Marga ini hidup menyebar luas di Afrika dan Asia bagian selatan, mulai dari India, Sri Langka ke timur hingga Indonesia dan Filipina. Secara umum, burung bondol juga dikenal luas sebagai burung pipit. Jenis burung ini hidup berkelompok dan habitatnya terbuka seperti persawahan, padang rumput, paya, dan sabana. Burung bonjol termasuk jenis burung pemakan biji-bijian, sering burung bonjol ini turun ke tanah untuk makan bijian dari rerumputan. 25. Branjangan Burung branjangan merupakan salah satu jenis burung kicauan yang pandai menirukan suara burung lain, meskipun sesungguhnya suaranya suara alasan, hanya terdiri dari 3 potongan lagu utama yakni “tit” “cek” atau “cik” dan “tir”. Burung branjangan mempunyai keistimewaan diantaranya yaitu, kemampuan berkiicau sembari hovering terbang di tempat, terbang bebas secara memanjat sembari berkicau sampai tidak terlihat dan tiba-tiba sudah meluncur sampai di tanah. Di Pulau Jawa, burung branjangan dibagi dalam beberapa daerah penyebaran, seperti Jawa Tengah, Jawa Timur dan Jawa Barat. Untuk Jawa barat maka yang menjadi maskot bagi penggemar burung branjangan adalah dari daerah sapan, jambul juag menjadi ciri khas burung branjangan. 26. Brinji Burung brinji adalah salah satu jenis burung kicau yang hidup dengan berkelopok, habitatnya yang berada di sekitar hutan yang terbuka, perkebunan atau kaki gunung. Burung ini juga memiliki suara yang khas seperti burung cucak cucakan. suaranya menoton dan cenderung tajam tembakannya, namun kalau burung ini sudah gacor, umumnya akan memiliki tembakan yang rapat. Burung brinji ini memiliki ukuran tubuh sekitar 20 cm, mempunyai jambul pendek pada bagian kepalanya, warnanya cenderung gelap yaitu perpaduan antara hitam dan abu-abu. 27. Bubut 28. Buntut-sate 29. Burung 30. Cabai 31. Cabak 32. Caladi 33. Camar 34. Cangak 35. Cekakak 36. Celepuk 37. Cenderawasih 38. Cerecet 39. Cerek 40. Ceret 41. Cica 42. Cici 43. Cikalang 44. Cikarak 45. Cikrak Peri 46. Cikukua 47. Cinenen 48. Cingcoang 49. Cipoh 50. Cirik-cirik 51. Ciu 52. Ciung 53. Cucak 54. 55. Cucuk-panjang 56. Cucuk-pisau 57. Dara 58. Decu 59. Dederuk 60. Delimukan 61. Derkuku 62. Ekek 63. Elang 64. Empuloh 65. Enggang 66. Gagak 67. Gagang-bayam 68. Gajahan 69. Gelatik 70. Gemak 71. Gosong 72. Ibis 73. Ifrita 74. Isap-madu 75. Itik 76. Jagal 77. Jalak 78. Jenjang 79. Jingjing 80. Jinjing 81. Julang 82. Junai 83. Kacamata 84. Kacembang 85. Kadalan 86. Kakatua 87. Kaki-rumbai 88. Kalkun-padang 89. Kancilan 90. Kangkareng 91. Kangkok 92. Kapasan 93. Kapinis 94. Karakalo 95. Kareo 96. Kasturi 97. Kasuari 98. Kasumba 99. Kecici 100. Kedasi 101. Kedidi 102. Kedidir 103. Kehicap 104. Kekep 105. Kenari 106. Kepala-sungu 107. Kepudang 108. Kerak 109. Kerakbasi 110. Kicuit 111. Kipasan 112. Kirik-kirik 113. Kokokan 114. Kowak 115. Kring-kring 116. Kuau 117. Kucica 118. Kukabura 119. Kukuk 120. Kuntul 121. Layang-layang 122. Luntur 123. Madi 124. Maleo 125. Malia 126. Mambruk 127. Mandar 128. Manukodia 129. Manyar 130. Melampitta 131. Melidektes 132. Meliphaga 133. Melipotes 134. Meninting 135. Mentok 136. Merak 137. Merbah 138. Merpati 139. Mesia 140. Mino 141. Munguk 142. Murai 143. Myzomela 144. Namdur 145. Niltava 146. Nuri 147. Opior 148. Paok 149. Paradigalla 150. Parotia 151. Paruh-bajak 152. Paruh-kodok 153. Paruh-sabit 154. Pecuk-padi 155. Pecuk-ular 156. Pedendang 157. Pekaka 158. Pelanduk 159. Pelatuk 160. Peltops 161. Pemandu-lebah 162. Penggunting-laut 163. Pentis 164. Perenjak 165. Pergam 166. Perkici 167. Perkutut 168. Perling 169. Petrel 170. Philentoma 171. Pijantung 172. Pipit 173. Pitohui 174. Poksai 175. Punai 176. Punggok 177. Puyuh 178. Raja-perling 179. Raja-udang 180. Rajawali 181. Rangkong 182. Remetuk 183. Robin 184. Sempidan 185. Sempur-hujan 186. Sepah 187. Serak 188. Sericornis 189. Serindit 190. Seriwang 191. Sibia 192. Sikatan 193. Sikep-madu 194. Sipinjur 195. Sitella 196. Srigunting 197. Taktarau 198. Takur 199. Tangkar 200. Tawau 201. Tekukur 202. Tepekong 203. Tepus 204. Terik 205. Tesia 206. Tikusan 207. Tiong 208. Titihan 209. Tokhtor 210. Toowa 212. Trulek 213. Tukik 214. Tulung 215. Tuwur 216. Udang 217. Umukia 218. Uncal 219. Undan 220. Walet 221. Walik 222. Wergan 223. Wili-wili 224. Wiwik 225. Yuhina
Penyebarannyatersebar di daerah sumatera kalimantan dan juga jawa. Jenis burung rawa dan namanya. Secara umum kakatua dibagi menjadi kakatua gelap calyptorhynchus kakatua putih dan spesies lainnya. Burung bernama latin argusianus argus ini memiliki tubuh yang cukup besar. Kendati demikian pada dasarnya lovebird hanya terdiri dari sembilan Indonesia merupakan negara yang besar dengan keanekaragaman hayati, mulai dari flora sampai dengan fauna yang tersebar hampir di seluruh wilayah. Jutaan fauna dapat kamu temui di sekitarmu salah satunya adalah burung, hewan yang populasinya termasuk tinggi. Jumlah burung di seluruh dunia tercatat kurang lebih ada 50 miliar ekor walaupun jumlah pastinya tidak diketahui karena sulit untuk menghitungnya secara akurat. Beberapa negara yang memiliki spesies burung terbanyak ada dari kawasan Amerika Selatan seperti Brasil, Bolivia, Ekuador, Peru, hingga Kolombia. Kita patut berbangga karena Indonesia tercatat sebagai salah satu negara dengan jumlah jenis burung terbanyak di dunia yaitu dengan total ekor spesies. Bagi kamu yang berniat memelihara, ada banyak jenis burung yang dapat kamu jadikan pilihan untuk menghiasi rumah. Beberapa alasan mengapa orang ingin memelihara burung diantaranya karena bentuknya yang cantik dan mampu mengeluarkan suara yang merdu untuk didengarkan. Bukan hanya sekedar hobi, kamu bisa mendapatkan pundi-pundi keuntungan karena beberapa sering diperlombakan hingga ke tingkat nasional. Namun, tidak semua burung dapat dipelihara karena jumlahnya di alam sudah sangat sedikit dan oleh pemerintah beberapa diantaranya dilindungi. Berikut ini beberapa jenis burung yang dikembangbiakan di Indonesia dengan ciri khas dan keunikan tersendiri, beberapa diantaranya termasuk yang hampir punah. 1. Burung Elang Jawa2. Burung Cendrawasih3. Burung Jalak Bali4. Burung Murai Batu5. Burung Lovebird6. Burung Kolibri7. Burung KacerKategori Ilmu Berkaitan Usaha / BisnisArtikel Hewan Burung 1. Burung Elang Jawa Burung yang bernama latin spizaetus bartelsi merupakan burung yang termasuk ke dalam jenis burung elang dengan ukuran panjang tubuh mencapai 60 cm. Secara fisik, Elang Jawa berbadan tegap dan bulunya lebat dengan warna coklat menghiasi sepanjang tubuhnya namun sisi kepalanya dihiasi warna merah. Hal yang membuat burung ini menjadi indah karena mempunyai jambul yang panjangnya mencapai 12 cm di atas kepalanya. Sayapnya mampu membentang dengan lebar mencapai 110-130 cm dan memiliki suara yang tinggi dan sangat nyaring. Namun, hewan ini keberadaannya terancam karena banyaknya perburuan liar dan diperdagangkan oleh beberapa oknum yang tidak bertanggung jawab yang memicu jumlahnya kian menipis. Selain itu, Elang Jawa hanya mampu bertelur dalam kurun waktu dua tahun sekali yang membuatnya sulit untuk dikembangbiakan dalam jangka pendek. Sekarang burung ini sudah sangat langka dan sangat dilindungi pemerintah sehingga hanya boleh dipelihara di hutan konservasi atau hutan lindung. Tujuannya agar dapat berkembang biak secara alami sesuai dengan habitat aslinya dan tidak disalahgunakan untuk perdagangan gelap. Tercatat sampai sekarang jumlah Elang Jawa yang masih tersisa di Indonesia hanya ada 200 ekor saja. Habitat utamanya ada di hutan daerah pegunungan, dataran tinggi, atau perbukitan yang memiliki ketinggian meter di atas permukaan laut. Burung ini merupakan predator untuk hewan lain seperti tupai, musang, anak monyet, dan beberapa reptil seperti bunglon, ular, hingga kadal. Ia mengintai mangsanya dengan cara bertengger di pohon yang tinggi, dengan begitu ia dapat menjelajah daerah sekitarnya sampai menemukan buruannya. Alasan burung Elang Jawa di masukan pada urutan pertama karena burung ini merupakan lambang negara, tepatnya pada tahun 1950 ketika dilakukan sayembara pemilihan lambang negara. Ketika itu Sultan Hamid II mengusungkan burung garuda, usulan tersebut diterima tetapi menemui beberapa perubahan. Ir. Soekarno selaku presiden ketika itu memberi masukan untuk menambahkan jambul di kepala burung tersebut yang identik dengan Elang Jawa. Hal itu lantaran lambang negara Indonesia sekilas mirip dengan lambang negara Amerika Serikat yaitu burung Bald Eagle. Maka untuk membedakannya perlu tambahan jambul di bagian kepala. 2. Burung Cendrawasih Burung Cendrawasih memiliki julukan “Bird of Paradise”, yang berarti burung dari surga. Bukan tanpa alasan julukan ini diberikan, sebab keindahannya memang tidak bisa dipungkiri seperti turun dari surga. Burung ini termasuk hewan endemik dari Indonesia karena asli dari pulau Papua dan oleh masyarakat sekitar, Cendrawasih dianggap sebagai titisan dari surga. Anggapan ini tidak berlebihan karena kecantikannya dapat memukau mata dengan perpaduan warna kuning, merah, coklat, hitam, biru, hijau, pada bulunya. Panjang tubuhnya bervariasi, dapat mencapai ukuran 15-110 cm dan beratnya mencapai 50-430 gram tergantung jenisnya. Habitatnya berada di daerah dataran rendah dan banyak dijumpai di daerah Indonesia Timur seperti di Papua dan Maluku. Persebarannya bahkan sampai ke luar negeri seperti Australia bagian timur hingga Papua Nugini. Burung ini senang bertengger di cabang pohon yang tinggi seperti pohon beringin dan menjadikannya tempat untuk berlindung dan bersarang. Makanan utamanya adalah biji-bijian, buah-buahan, dan beberapa hewan kecil seperti ulat dan serangga-serangga tertentu. Keberadaan hidup Cendrawasih bergantung pada kondisi alam, membuatnya rentan akan kepunahan hingga membuatnya termasuk hewan yang terancam punah akibat perubahan alam. Dari sekian banyak jenis, burung Cendrawasih Kuning Besar yang bernama latin Paradisaea Apoda adalah yang paling terkenal. Pada zaman dahulu, burung ini diburu untuk diambil bulunya sebagai hiasan topi wanita bagi negara-negara Eropa dan beberapa bagian tubuhnya dijadikan sebagai hiasan. Selain itu, oleh beberapa suku pedalaman bulunya digunakan sebagai hiasan kepala untuk menyambut tamu, upacara adat, hingga acara pernikahan. Akan tetapi untuk melindungi dari kepunahan, Cendrawasih dijadikan sebagai maskot kebanggan bagi masyarakat Papua dan sangat dilindungi oleh pemerintah. 3. Burung Jalak Bali Sesuai dengan namanya, burung ini merupakan hewan asli dari Pulau Dewata. Oleh pemerintah, burung ini dijadikan sebagai maskot Pulau Bali dari tahun 1991 dan termasuk satwa endemik nusantara. Jalak Bali memiliki nama latin Leucopsar Rothschildi dengan keindahannya terletak pada bulu-bulunya yang berwarna putih bersih menawan. Burung yang sering disebut sebagai Curik Bali ini dapat tumbuh dengan panjang mencapai 25 cm dan beratnya mencapai 100 gram. Kecantikannya selain dari bulu, juga karena pelupuk matanya berwarna biru tua yang membuatnya termasuk salah satu satwa tercantik di Indonesia. Burung ini dapat ditemukan pada kawasan dataran rendah seperti hutan mangrove, hutan rawa, hingga padang savana. Telur Jalak Bali termasuk unik karena merupakan perpaduan dari hijau dan biru dengan ukuran diameternya hanya sekitar kurang lebih 3 cm. Jalak Bali merupakan burung pemakan segala jenis makanan, tidak mempunyai makanan khusus seperti jenis burung lainnya. Untuk membedakan antara yang jantan dan betina cukup mudah untuk diidentifikasi mulai dari ukuran tubuh dan bagian tertentu. Jalak Bali jantan memiliki tubuh yang lebih besar dan memiliki jambul yang lebih panjang daripada betina. Jalak Bali memiliki kicauan yang merdu sehingga ia sangat diminati oleh banyak orang termasuk pada turis yang berkunjung ke Bali. Tetapi saat ini populasinya di alam bebas terancam dan termasuk kategori hewan yang hampir punah. Habitat alaminya sering terganggu karena keberadaan manusia sebab burung ini membuat sarangnya di tempat yang terbuka dan sering diburu karena nilai jualnya yang sangat tinggi. Saat ini Jalak Bali hanya dapat ditemukan di Taman Nasional Bali Barat dan jumlahnya hanya tersisa beberapa ekor saja. Oleh sebab itu, pemerintah melindungi hewan ini dari segala macam kegiatan eksploitasi demi menjaga eksistensinya. 4. Burung Murai Batu Burung ini memiliki nama latin yaitu Copsychus Malabaricus dengan nama lain Kucica Hutan. Ciri khas burung ini ada pada kicauannya yang sangat merdu untuk didengarkan. Namun dibalik itu semua, burung ini tidak bisa dianggap remeh karena jiwa petarungnya yang tinggi terutama dalam mempertahankan teritori wilayahnya. Ketika mendengar kicauan dari burung lain, ia akan langsung mendatanginya untuk bertempur dengan cara membusungkan dadanya sehingga terlihat gagah di hadapan musuhnya. Walau terlihat garang, burung ini termasuk yang mudah untuk dijinakan dan penurut yang membuatnya banyak diburu orang untuk dipelihara. Bulu burung ini terdiri atas tiga warna dengan dominasi warna hitam dan umumnya dipadukan dengan warna merah dan jingga. Murai batu banyak ditemui di Pulau Sumatera dan beberapa daerah Jawa sampai Kalimantan bagian utara namun jumlahnya tidak sebanyak di Sumatera. Bahkan untuk menemukannya di Pulau Jawa termasuk sulit dan terbatas, hanya di daerah Taman Nasional Meru Betiri dan Taman Nasional Ujung Kulon yang mengembangbiakannya. Burung ini hidup di daerah hutan sekunder dengan ciri-ciri fisik yang berbeda dari tiap jenisnya. Untuk ukuran tubuhnya bervariasi dan yang paling unik adalah ekornya yang terbilang panjang untuk ukuran burung yang badannya tidak terlalu besar. Murai Batu Medan merupakan jenis burung Murai Batu yang memiliki panjang ekor mencapai 27-30 cm. Keindahan kicauannya membuat burung ini mendapatkan penghargaan dari The Best Songbird pada tahun 1947. Akan tetapi, dibalik kicauannya tersebut membuat Murai Batu banyak diburu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab yang membuat habitat alaminya terancam rusak. Hal ini lantaran nilai jualnya cukup fantastis mencapai puluhan juta rupiah untuk jenis tertentu. Beruntung beberapa penangkar berusaha untuk menjaga keberadaannya tetap seimbang dengan cara mengembangbiakannya di daerah tertentu yang jauh dari pemburu liar. Di Indonesia, burung ini menjadi favorit untuk dipelihara karena suaranya yang merdu dan sering diadakan beberapa kontes perlombaan burung Murai Batu. 5. Burung Lovebird Jenis burung ini merupakan yang populer dan menjadi tren oleh para kalangan pecinta burung, sebab banyak keunikan yang dimilikinya. Lovebird merupakan burung yang termasuk ke dalam spesies beo. Postur tubuhnya tergolong mungil, dihiasi oleh bulu yang beraneka warna dengan suara yang tidak kalah merdu dibandingkan dengan yang lainnya. Tubuhnya dapat tumbuh mencapai tinggi antara 13-17 cm, berat tubuhnya mencapai 40-60 gram, dan ekornya pendek ditambah ukuran paruh yang besar. Persebarannya di dunia mencapai 9 spesies yang terdapat di benua Afrika dan harganya terbilang cukup mahal. Hidup lovebird di alam bebas dilakukan dengan cara berkelompok. Tempat meletakkan sarang dan telur-telur umumnya memanfaatkan lubang pada pohon yang aman dari berbagai ancaman hewan disekitarnya. Meski begitu, lovebird bukanlah hewan yang menetap di satu tempat karena sifat hidupnya yang suka berpindah-pindah untuk mencari tempat yang menyediakan sumber air. Sumber makanan penunjang hidupnya tidak sulit untuk ditemukan dimana biji-bijian, sayur-sayuran, dan beras merupakan makanannya. Fakta seputar lovebird adalah burung ini merupakan hewan yang sangat setia, dimana ketika menemukan pasangannya ia akan setia sampai mati. Panjang usia hidupnya hingga 15 tahun sehingga membuat lovebird sangat menjunjung tinggi perasaan cinta dengan pasangannya. Selain itu, burung ini tidak bisa menirukan suara manusia meskipun ia termasuk ke dalam kelompok burung beo karena intensitas bicaranya tidak sesering burung beo. Bagi kamu yang tertarik dengan si mungil ini, tidak harus memelihara burung ini sepasang dalam satu kandang karena ia bisa hidup tanpa pasangan. Lovebird tidak akan mati walau hidup tanpa pasangan. Lovebird juga termasuk burung yang jinak dan memiliki tingkat adaptasi dengan manusia yang lumayan tinggi yang membuatnya cocok untuk dipelihara. Karena memiliki jiwa sosial yang tinggi, maka sangat disarankan bagi yang memeliharanya untuk sering mengajaknya berinteraksi. 6. Burung Kolibri Jika pada sebelumnya kita mengenal lovebird sebagai burung yang mungil, nyatanya ia bukanlah burung yang terkecil. Status burung terkecil di dunia disandang oleh burung kolibri. Bagaimana tidak, panjang tubuh kolibri dewasa hanya sekitar 5,7 cm atau sama panjangnya dengan jari kelingking tangan manusia. Sedangkan berat tubuhnya kurang lebih hanya 1,6 gram, sangat ringan bahkan lebih berat uang logam pecahan rupiah. Warna tubuhnya bisa terdiri atas beragam warna tergantung dari spesiesnya. Secara umum, kolibri hidup tersebar di seluruh wilayah di belahan dunia termasuk Indonesia. Spesies Kolibri yang paling sering dijumpai adalah Kolibri Ninja atau yang bernama latin Leptocoma Sperata. Lingkungan hidupnya khususnya di Pulau Jawa dapat ditemui pada wilayah pinggir hutan yang tingginya tidak lebih dari 200 meter di atas permukaan laut. Ketika berada di alam liar, burung ini mampu terbang dengan kecepatan 100 km per jam, hal ini ditunjang dari kepakan sayapnya yang cepat. Dalam satu detik, kolibri mampu mengepakan sayapnya sebanyak 90 kali kepakan sampai mengeluarkan suara mirip nyamuk. Fakta unik yang tersimpan bahwa kolibri merupakan satu-satunya burung di dunia yang dapat terbang mundur. Ia terbang mundur dengan memanfaatkan kecepatan kepakan sayapnya setelah menghisap madu dari bunga sebagai sumber makanannya. Kicau mania yang tertarik menjadikannya sebagai koleksi burung peliharaan, harus siap merawatnya dengan baik. Sebab Kolibri yang dirawat dengan baik bisa dijual dengan harga mencapai jutaan rupiah. 7. Burung Kacer Jenis burung yang terakhir adalah burung kacer. Burung yang bernama latin Copsychus Saularis ini cukup banyak peminatnya di Indonesia karena memiliki kicauan yang sangat nyaring dan sangat khas. Untuk membedakan kacer jantan dan kacer betina cukup mudah dimana tampilan fisik keduanya terlihat berbeda. Kepala kacer jantan berwarna hitam mengkilat dengan warna putih pada bagian sayapnya mulai dari bahu sampai ujung sayap. Sedangkan kacer betina sepanjang tubuhnya berwarna abu-abu kusam. Habitat aslinya ada di kawasan hutan terbuka yang terletak di daerah pinggiran dan kurang suka berada di hutan yang lebat dengan banyak pepohonan liar. Makanan utamanya adalah serangga, namun ia juga dapat mengkonsumsi beberapa jenis buah-buahan hingga cacing. Sarang tempat tinggalnya terbuang dari rumput, daun-daun yang mengering, dan beberapa jenis akar atau lumut. Sekali bertelur, burung kacer betina mampu menghasilkan 3-5 butir telur. Para kicau mania menjadikannya sebagai burung peliharaan lantaran kemampuannya dalam menirukan suara burung lain. Khusus untuk perlombaan, beberapa jenis kacer dilatih untuk menirukan suara burung yang sulit untuk ditiru sehingga lebih memiliki keunggulan dibandingkan dengan yang lainnya. Cara merawatnya terbilang mudah untuk dilakukan agar kondisinya tetap sehat. Burung kacer yang memiliki suara yang nyaring dan aktif memiliki nilai jual di pasaran yang tidak murah. Itulah beberapa jenis burung yang banyak ditemukan di Indonesia, mulai dari yang keberadaannya terancam punah sampai yang banyak dipelihara untuk dilombakan. Sudah sepatutnya kita untuk menjaga kelangsungan hewan-hewan yang ada di sekitar kita berapapun kondisinya agar kondisinya tetap seimbang di alam. Kita juga wajib menjaga habitat aslinya tetap terjaga agar populasinya tidak semakin berkurang di alam. Sudah seharusnya kita bertindak arif dan bijaksana dalam menjaga keanekaragaman makhluk hidup di Indonesia termasuk burung. ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien

Inimerupakan salah satu jenis burung dengan kicauan yang indah. Mereka dapat ditemukan di hutan, rawa-rawa, hutan mangrove, dan perkebunan. Umumnya, burung srigunting adalah pemakan segala jenis serangga kecil seperti laba-laba, jangkrik, dan kroto. Jenis Burung Srigunting Kenapa dinamakan dengan srigunting?

Adapunjenis burung jalak sebagai berikut: jalak bali, jalak putih, jalak nias, jalak suren, jalak hitam, jalak thailand dan jalak hongkong. 6. Burung Kicau Jalak Suren Masih keluarga jalak. Jalak suren/uren memiliki suara yang tak kalah nyaring dengan lainnya. Dia memiliki sifat ramah terhadap pemiliknya.
Ягастιዲуμ ա еζεςушօκαΥрክцօши об
Що дኁвፔςጴկωբТይжиዮቿмεዧе аζθктοሚጫηе
Аχи авխЕմи հ тጹμу
Иሷо меլነдаց οቶոፓиφуԵՒцаψօη еգዠнуրец ըчыχ
Муքиվуд яբխ θтвеφуЧа ըሟопኧአеፏա
Sesuaidengan namanya Burung Cucak Rawa, burung ini pastinya ada dan banyak temukan di bagian rawa-rawa atau disekitar sungai dan di tepian hutan, Burung Cucak Rawa adalah jenis burung berkicau dari keluarga Pycnonotidae, atau lebih dikenal dengan sebutan Cucakrowo ( bahasa Jawa ), atau orang Sunda biasa menyebutnya dengan Cangkurawah, Sesuaidengan namanya, burung jenis ini paling banyak ditemukan di daerah Lampung. Postur tubuh dari cucak rowo lampung lebih berisi dengan dada yang tegap. Berikut daftar harga cucak rowo / cucak rawa terlengkap dari anakan higga indukan yang siap masuk kandang ternak. Jenis. Tipe Burung: Umur: Kisaran Harga. Bakalan: Cucak Rowo Papua. 1 D1A496.
  • u5hlu3fin5.pages.dev/268
  • u5hlu3fin5.pages.dev/466
  • u5hlu3fin5.pages.dev/516
  • u5hlu3fin5.pages.dev/286
  • u5hlu3fin5.pages.dev/405
  • u5hlu3fin5.pages.dev/350
  • u5hlu3fin5.pages.dev/188
  • u5hlu3fin5.pages.dev/248
  • jenis burung rawa dan namanya